Sabtu, 03 Desember 2016

Cara Setting Kamera

Cara Men-Setting Kamera
Yang harus dipahami  adalah rumus Segitiga Exposure yaitu, ISO,Sutter Speed dan Aperture. Disini saya akan membahas tiga elemen dalam segitiga Exposure, kerana ketiga elemenlah  bahwa kamera kita telah mendapatkan metering cahaya yang tepat.Kita mulai dengan yang pertama yaitu,


                       1Sutter Speed
Dalam kondisi tertentu mengharuskan kita untuk menggunakan Sutter Speed untuk menghasilkan gambar tertentu.Kita bisa liat diview vinder /layar display dan lihat jarum tersbut jika jarum berada didaerah minus(-) artinya foto kita masih Under Exposure artinya foto yang kita dapatkan masih gelap.Kita bisa kombinasikan antara Aperture atau ISO.biasanya saya menggunakan camera Canon dengan maksimum Aperture nya  f4.5. jika masih mendapatkan hasil gambar yang Under Exposure, bagaimana caranya mendapatkan foto yang tepat .? kita bisa merubah ISO,kita setting bagian ISO untuk mendapatkan Exposure yang tepat.jika jarum sudah berada diangka nol berarti kita sudah mendapatkan Exposure yang tepat. Ini adalah tampilan untuk men-setting ISO.
Sutter Speed dilambangkan dengan contoh 1/50.Maksud dari 1/50 itu adalah 
1/berapa detik.


2. Aperture 
   adalah bukaan diafragma pada lensa kamera. Biasanya nilai aperture ini ditandai dengan “f/angka”, misalnya f/22, f/11, atau pada smartphone biasanya terdapat di angka f/2.6 hingga f/1.8. Nah sekarang yang jadi pertanyaan lanjutan adalah apa arti huruf f/ beserta angka dibelakangnya itu? Angka dibelakang huruf f/ tersebut adalah nilai dari bukaan lensa atau diafragma pada lensa, yang mana semakin besar angka dibelakang f/ maka bukaan lensa akan semakin kecil dan begitupula sebaliknya. Hehe bingung ya? Oke mimin jelaskan lebih lanjut agar kalian lebih mengerti.
besaran bukaan diafragma atau aperture merupakan hasil pembagian dari panjang fokus lensa atau focal length dengan nilai aperture itu sendiri. Misalnya jika focal length pada lensa adalah 100mm dan nilai aperture adalah f/4, maka itu artinya aperture akan terbuka dengan diameter 25mm (100 dibagi 4). Maka semakin kecil angka dibelakang f/, bukaan lensa akan semakin besar. Begitupun sebaliknya, semakin besar angka dibelakang f/ maka bukaan lensa akan semakin kecil. Baiklah, dari sini mimin anggap kalian sudah paham yaa.
Namun tidak semua lensa akan memiliki bukaan yang sama misalnya sebesar f/1.8 atau diatasnya karena adanya variasi focal length yang berbeda-beda sehingga batasan dari aperture dari tiap lensa pun berbeda. Pada kamera smartphone sendiri biasanya memiliki focal length di kisaran 2 sampai 4mm. Lalu apakah pengaruh dari nilai aperture ini? Silahkan perhatikan gambar dibawah ini.

3. ISO 
    adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhada cahaya.Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang setting ISO di kamera kita (ASA dalam kasus fotografi film), coba bayangkan mengenai sebuah komunitas lebah.
·         Sebuah ISO adalah sebuah lebah pekerja. Jika kamera saya set di ISO 100, artinya saya memiliki 100 lebah pekerja.
·         Dan jika kamera saya set di ISO 200 artinya saya memiliki 200 lebah pekerja.
Tugas setiap lebah pekerja adalah memungut cahaya yang masuk melalui lensa kamera dan membuat gambar. Jika kita menggunakan lensa identik dan aperture sama-sama kita set di f/3.5 namun saya set ISO di 200 sementara anda 100 (bayangkan lagi tentang lebah pekerja), maka gambar punya siapakah yang akan lebih cepat selesai? Gambar dibawah ini adalah  Cara mengatur Iso disini dapat mengatur penchayaan yang akan terlihat bagus dalam kondisi gelap(tengah malam).

Sekian dari saya semoga bermanfaat bagi yang sedang mempelajari.Dan
tunggu kelanjutan nya.





0 komentar:

Posting Komentar